Petani Padi Sawah Harus Berhemat Air

Media Sultra 2009-08-03/Ibukota halaman 6

Kendari– Petani sawah di Sultra diminta berhemat menggunakan air untuk mengantisipasi kekeringan akibat dampak El Nino yang diprediksi Badan Meteorologi, dan Geofisika (BMKG), terjadi September 2009 sampai Januari 2010.

“Petani harus bijaksana menggunakan air sesuai kebutuhan padi utnuk menimalisasi dampak kekeringan. Selain itu, petani harus menata dan mebersihkan saluran air untuk mengurangi kehilangan air”, ungkp Ir Mansur, M.Tp Jumat (31/7).

Pemakain air harus dimusyawarakan dengan baik bersama petani lainnya agar tidak ada sawah petani yang tidak teraliri, atau ada sawah yang kelebihan air.

Menyinggung kehawatiran petani tentang pemberitaan di mass media soal kekeringan dahsyat, Mansur menyatakan, El-Nino itu bersifat prakiraan, belum tentu benar-benar terjadi.

“Petani tidak perlu panik, kalau El-Nino benar-benar terjadi, beberapa solusi telah disiapkan, diantaranya memaksimalkan irigasi, pompanisasi, termasuk menyiapkan varitas tahan kekeringan”, ungkapnya.

Kendati isu kekeringan ini menghantui petani, namun Mansur tetap optimis, produksi pada semester II 2009, tetap naik.

“Kami tetap optimis produksi tetap naik. Berdasarkan angka ramalan produksi diprediksikan meningkat melampaui semester I 2009 yang mencapai 418.466 ton GKG”, ujaranya.

Optimis yang disampaikan Mansur tersebut cukup beralasan bila mengacu pada luas pertanaman padi 2009 yang mencapai 97.000 hektar dibandingkan pertanaman 2007 yang hanya 93.000 hektar.

Ia mengungkapkan bahwa produksi padi Sultra semester I 2009 mengalami kelebihan sebanyak 22.597 ton.

Leave a comment