Sekitar 30 Persen Terumbu Karang Kaltim Hancur

Kompas 2008-06-18/Konservasi

SAMARINDA– Berdasarkan hasil laporan dari wartawan KOMPAS Ambrosius Harto bahwa, Penangkapan ikan memakai bom, racun, dan pukat harimau telah menghancurkan 30 persen terumbu karang di Kalimantan Timur.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim Khaerani Saleh mengatakan hal itu saat dihubungi dari Kota Samarinda. Terumbu karang di Bontang dan Balikpapan sampai 1990 cukup bagus, tetapi kini hancur akibat penangkapan ikan dan batu-batu karangnya diambili untuk bahan bangunan. Hal itu dikatakan Saleh yang sedang berada di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Menurut Khaerani Saleh, bahwa luas terumbu karang Kaltim 29.500 hektar berasal dari Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kota Balikpapan, dan Kota Bontang. “Kami belum memiliki data luas terumbu karang di Kaltim yang akurat berikut kerusakannya,” ungkapnya. Yang dapat dipastikan, lanjut Khaerani, separuh dari 6.532 hektar terumbu karang di Bontang dilaporkan telah rusak akibat penangkapan ikan dengan bom dan racun serta pemanfaatan berlebihan.

Terumbu karang yang jauh lebih luas terdapat di Kabupaten Berau. Diperkirakan 480.000 hektar dari 1,27 juta hektar atau 40 persen Kawasan Konservasi Laut Berau berupa terumbu karang dan padang lamun. Kabupaten Nunukan juga punya terumbu karang di kawasan Karang Unarang atau lebih dikenal dengan blok ambalat yang diributkan itu.

Saat ini pemerintah daerah melaksanakan program transplantasi terumbu dan terumbu karang buatan guna menyelamatkan ekosistem laut yang rusak. “Untuk membangun terumbu karang perlu sekitar 12 bulan dengan tingkat keberhasilan 80 persen, tetapi luas tidaknya bergantung dana yang ada”, ungkapnya.

Leave a comment